Surplus Neraca Perdagangan April 2022, Febrio: Tertinggi Sepanjang Sejarah
Kinerja ekspor dan impor Indonesia pada April 2022, menunjukkan kinerja positif, hingga membuat neraca perdagangan surplus. Kondisi positif ini, mengikuti tren surplus yang berlangsung dalam 24 bulan terakhir.
Neraca perdagangan dikatakan surplus ketika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor.
BACA: Cara Bayar Hutang Dengan Cara Tak Terduga
Bahkan surplus neraca perdagangan April 2022 jadi yang tertinggi sepanjang sejarah sebesar US$ 7.56 miliar, hingga memecahkan rekor sebelumnya Oktober 2021 sebesar US$ 5.74 miliar.
Bahkan jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya Maret 2021 juga tetap lebih tinggi yaitu US$ 4.54 miliar.
Salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah ekspor migas dan nonmigas yaitu 48.92 persen dan 47.7 persen year on year.
Lalu apa dampaknya ke Indonesia?
Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan surplus neraca perdagangan yang tinggi ini akan berdampak ke produk domestik bruto (PDB). Diperkirakan PDB Indonesia kuartal kedua akan semakin positif.
Diperkirakan pertumbuhan ekspor ini akan terus bertumbuh seiring meningkatnya harga komoditas di pasar global. Ini menjadi bukti nyata perbaikan struktur ekonomi yang fundamental, dan pemerintah akan terus berupaya agar perbaikan yang dilakukan berkelanjutan.
BACA: Cara Memutus Rantai Sandwich Generation
Bila dibandingkan tahun 2021 maka penguatan ekonomi tahun 2022 diperkirakan akan jauh lebih baik. Hal ini disebabkan oleh kondisi surplus neraca perdagangan yang lebih besar, serta pandemi yang semakin mengarah ke endemi yang memperkecil hambatan mobilitas.
Meski demikian pemerintah terus waspada terhadap dampak tak langsung dari konflik Rusia-Ukraina, dimana adanya potensi pelemahan ekonomi global hingga melonjaknya harga komoditas, yang membuat pemulihan ekonomi global pasca pandemi semakin melambat. (nda)