GGRM hingga BFIN Tebar Dividen, EMTK Kok Tidak?
Kamis, 30 Juni 2022
PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) bagikan dividen tahun 2021 Rp. 4.32 triliun atau Rp. 2.250 per lembar saham.
PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) bagikan dividen tahun 2021 Rp. 4.32 triliun atau Rp. 2.250 per lembar saham. Keputusan ini dibuat usai Rapat Umum Pemegang Saham GGRM dilakukan Kamis, (30/06/2022).
Dalam RUPS tersebut para pemegang saham juga memutuskan mengangkat Gunawan Wonowidjojo sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan.
Bukan hanya GGRM, perusahaan milik Boy Thohir, PT. BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) juga sepakat membagikan dividen tunai tahun 2021 sebesar 22.5 persen dari total laba Rp. 1.13 triliun yaitu sebesar Rp. 254 miliar.
BACA: GOTO RUPST Pertama, Porsi Saham Rakyat Akan Ditambah
Pembagian dividen tunai dilakukan usai perusahaan mengadakan RUPS pada Rabu (29/06/2022). Sebelumnya, BFIN juga telah membagikan dividen interim sebesar Rp. 7 per lembar saham.
Ada pula PT. Wismilak Inti Makmur (WIIM) yang membagikan dividen sebesar Rp. 45.35 miliar, yaitu 25.7 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2021 yang mencapai Rp. 176 miliar dengan saldo laba ditahan sebesar Rp. 792 miliar.
PT. Indo-Rama Synthetics (INDR) milih salah satu konglomerat tanah air, Sri Prakash Lohia, juga akan membagikan dividen tahun 2021 totalnya Rp. 615.09 miliar atau setara dengan Rp. 940 per saham.
Keputusan ini diambil usai RUPST INDR pada Jumat (24/06/2022). Proses pembagian dividen akan berjalan mulai 4-19 Juli 2022.
Sesuai RUPS pada Senin (27/06/2022), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga menyatakan akan membagikan dividen tahun 2021 sebesar Rp. 469 miliar atau setara Rp. 21 per lembar saham. Pembagian dividen ini akan berlangsung dari 6-27 Juli 2022.
BACA: BYAN Bagikan Dividen Jumbo, Apa Kabar GJTL Milik Lo Kheng Hong?
Meskipun laba MYOR turun 42.3 persen menjadi Rp. 1.21 triliun pada tahun 2021. Perusahaan tetap membagikan dividen, meski hanya 38.72 persen dari total laba tahun 2021.
Untuk meningkatkan performa perusahaan, dalam RUPS MYOR manajemen juga mengubah posisi direksi dengan mengangkat Ricky Afianto sebagai Direktur Global Marketing, untuk meningkatkan ekspor MYOR serta menjadikan MYOR bukan lagi perusahaan FMCG regional tapi menjadi perusahaan FMCG internasional.
Sementara itu, ada pula perusahaan yang memutuskan tidak membagikan dividen. Salah satunya yaitu PT. Elang Mahkota Teknologi (Tbk) atau EMTK yang memutuskan tidak membagikan dividen tahun 2021.
Keputusan itu dibuat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (29/06/2022). Alasannya, laba bersih perusahaan pada 2021 akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) dan pembangunan bisnis perseroan.
Laba bersih EMTK tahun 2021 naik 7.57 persen dibanding tahun 2020 yaitu menjadi Rp. 12.84 triliun. Semua keuntungan bersih tersebut akan digunakan untuk pengembangan perusahaan. Sekitar 50-60 persen keuntungan bersih tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis media perusahaan, akibat kewajiban dari negara akan adanya migrasi siaran televisi analog ke digital. Selain itu, Rumah Sakit perusahaan juga membutuhkan belanja modal. (nda)