Dua Bank Plat Merah, BRIS dan AGRO Tembus ARA
Selasa, 12 Juli 2022
PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT. Bank Raya Indonesia (AGRO) tembus ARA.
Saham dua bank plat merah, Selasa (12/07/2022) melesat hingga menembus Auto Reject Atas (ARA). Keduanya adalah saham PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT. Bank Raya Indonesia (AGRO).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/07/2022), saham PT. Bank Raya Indonesia (AGRO) tercatat mengalami lonjakan paling tinggi hingga menyentuh ARA, naik Rp. 155 atau 24.60%, dari Rp. 630 menjadi Rp. 785 per saham.
BACA: Sentuh Level Paritas, 1 Euro Sama Dengan 1 USD
Manuver AGRO yang merupakan anak perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini, bukan hanya menjadi bank digital, tapi menurut Direktur Utama BRI Sunarso, AGRO akan diintegrasikan menjadi bagian dalam proses bisnis, model bisnis, dan mendigitalkan masyarakat.
Menurut Sunarso, AGRO bisa saja langsung menjadi bank digital, namun masyarakat yang tadi target AGRO yaitu UMKM dinilai belum siap beralih dari layanan konvensional ke digital secara penuh.
Oleh karena itu, BRI pun secara perlahan mengurangi layanan konvensional dengan menutup dua ribu cabang yang tadinya 10 ribu menjadi hanya 8 ribu cabang saja di seluruh Indonesia. Penggantinya diubah menjadi layanan digital, dengan tetap memanfaatkan tenaga kerja atau karyawan yang ada.
PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga menembus ARA seperti AGRO. Hingga bursa ditutup, saham BRIS naik Rp. 265 atau naik 21.12 persen menjadi Rp. 1.520 per saham pada Selasa (12/07/2022).
BACA: BEBS Terbang Tinggi, WIKA Malah Terjun Bebas
Salah satu pemicunya adalah manuver BRIS yang mengakuisisi unit usaha syariah PT. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Aset dan keahlian khusus BTN dalam melayani pembiayaan perumahan dinilai akan menjadi modal BRIS masuk dalam daftar 10 bank syariah terbesar di dunia.
Jika melihat histori, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir rata-rata pertumbuhan bank syariah selalu di atas perbankan secara umum. Misalnya pada tahun 2017, pertumbuhan bank syariah bisa mencapai 18.8% year-on-year dibandingkan bank konvensional yang tumbuh di bawah 10%.
Meski demikian, sejak 2012 hingga 2022, penguasaan pasar bank syariah masih jauh dibanding perbankan lainnya, yaitu berada di kisaran 4.37%-6% saja. (nda)