Saham BUMI Terbang Tinggi, Ada Direktur Baru Hingga Investor Misterius
Sabtu, 30 Juli 2022
PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil menaikkan pendapatan periode tahun 2021 hingga 27.6%
PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil menaikkan pendapatan periode tahun 2021 hingga 27.6%, dengan total mencapai US$ 1.01 miliar, cukup jauh dibandingkan periode sebelumnya yaitu US$ 790.4 juta.
Sempat mengalami kerugian pada tahun 2020 yaitu sebesar US$ 337.4, namun BUMI berhasil membalikkan keadaan pada periode tahun berjalan dengan mencetak laba komprehensi hingga US$ 223.4 juta.
Harga jual batu bara dari BUMI mengalami peningkatan dari tahun 2020 sebesar US$ 44.2 per ton, naik menjadi US$ 67.4 per ton pada 2021.
BACA: BCA Terima Kekayaan Intelektual Jadi Jaminan Kredit, Tapi?
Hal ini diakibatkan kenaikan harga batu bara dunia yang meroket bahkan sampai 85.6% sepanjang tahun 2021, yaitu US$ 151.8 per ton. Bahkan sempat mencapai harga tertinggi sepanjang sejarah yaitu US$ 400.
Penyebab tingginya harga batu bara tak lain adalah akibat langkanya pasokan yang diikuti meningkatnya permintaan batu bara secara global. hal lain seperti adanya musim dingin yang ekstrim di berbagai negara, perubahan iklim, harga gas alam yang melambung, hingga geopolitik khususnya perang Rusia dengan Ukraina, juga turut mempengaruhi melambungnya harga batu bara dunia.
BUMI terus memperbaiki diri hingga mampu meningkatkan produksi batubara hingga 78.8 juta ton yaitu terdiri dari PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang menghasilkan 56.4 juta ton dan PT. Arutmin Indonesia sebesar 22.4 juta ton. Bahkan BUMI menargetkan peningkatan produksi batu bara pada tahun 2022 mencapai 89 juta ton.
Kondisi BUMI ini dipaparkan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Hotel J. S. Luwansa, Jakarta, pada Jumat (29/07/2022).
Dalam RUPST tersebut, juga memutuskan adanya pergantian komposisi dewan direksi, dimana ada dua posisi Direktur yang diisi oleh Shuyou Dong dari China Development Bank (CDB) dan Jian Wang dari China Investment Corporation (CIC).
Meningkatnya kinerja manajemen BUMI juga membuat kinerja saham BUMI membaik. Terpantau dalam satu bulan terakhir saham BUMI naik 73.85%, dari harga Rp. 65 per saham pada 1 Juli 2022, terbang hingga Rp. 113 per saham pada 30 Juli 2022.
BACA: Laba Bersih BBRI Meroket, Tumbuh Hampir 100%
Bahkan terpantau seorang investor melakukan aksi beli dengan jumlah yang fantastis hampir mencapai 6% hanya dalam tiga hari. Pembelian saham BUMI tersebut dilakukan oleh seorang klien dari Nomura Bank Switzerland (NBS) melalui broker Citibank NA.
Pembelian pertama dilakukan pada tanggal 19 Juli 2022 sebanyak 7.48 miliar lembar saham atau 5.54%, lalu pada 20 Juli 2022 sebanyak 200 juta saham, hingga membuatnya memiliki 5.69% saham BUMI, dn dilanjutkan pada 21 Juli 2022 yaitu sebanyak 288 juta saham, sehingga total saham BUMI yang dimilikinya menjadi 5.91%. Diperkirakan total saham tersebut mencapai nyaris 8 miliar lembar dengan nilai lebih dari Rp. 610 miliar.
Hingga Jumat (29/07/2022) saham BUMI ditutup menguat 31.40% dalam lima hari terakhir yaitu di Rp. 113 per lembar saham. (nda)