BVIC Untung 120% dan Hampir Penuhi Modal Inti Minimum di Tengah Tahun
Senin, 18 Juli 2022
Salah satu pendongkrak tingginya laba bersih BVIC adalah kinerja operasional yang semakin baik.
Laba bersih PT. Bank Victoria International Tbk (BVIC) naik fantastis hingga 120%. Per 30 Juni 2022 keuntungan bersih BVIC tercatat sebesar Rp. 71.12 miliar, naik jauh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 32.34 miliar.
Salah satu pendongkrak tingginya laba bersih BVIC adalah kinerja operasional yang semakin baik. Pendapatan bunga bersih naik menjadi 126% menjadi Rp. 313.29 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya (30 Juni 2021) hanya Rp. 138.59 miliar.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) juga meningkat secara tahunan (year on year) dibandingkan tahun lalu 30 Juni 2021 yaitu 16.33% menjadi 19.24% tahun ini.
BACA: Cara Hadapi Resesi dengan Paham Investasi
Tingkat penyaluran kredit juga baik, dimana risiko kredit bermasalah yang ditunjukkan lewat non-performing loan (NPL) bruto maupun neto menurun secara tahunan yaitu 4.11% dan 3.10% pada tahun ini (30 Juni 2022), dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 6.84% dan 3.79%.
Rasio Current Account Savings Account (CASA) juga meningkat secara tahunan menjadi 29.62% pada 30 Juni 2022, dibandingkan tahun sebelumnya 24.12%. ARtinya tingkat penghimpunan dana murah juga meningkat.
Rasio kepatuhan pun terjaga terlihat dari tidak adanya pelanggaran batas minimum pemberian kredit (BMPK). Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) terlihat bertahan seperti posisi Desember 2021 yaitu sebesar Rp. 17.07 triliun.
Pinjaman yang diberikan Bank Victoria juga meningkat menjadi Rp. 15.41 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 14.68 triliun, artinya ada kenaikan sebesar 4.97%.
Rasio likuiditas Bank Victoria juga terjaga sangat baik dimana RIM mencapai 84% dan 81% sama seperti posisi 31 Desember 2021.
BACA: Dua Bank Plat Merah, BRIS dan AGRO Tembus ARA
Bank Victoria pun berusaha memenuhi Modal Inti Minimum di akhir tahun 2022 yaitu sebesar Rp. 3 triliun. Beberapa langkah yang dilakukan, baik secara organis yaitu dengan membukukan laba bersih, mengurangi aset non produktif, atau secara anorganik yaitu dengan menambah modal disetor maupun penjajakan kolaborasi dengan partner strategis.
Hingga 30 Juni 2022, Modal Inti Minimum Bank Victoria sudah hampir mencapai target Rp. triliun yaitu mencapai Rp. 2.41 triliun. Dimana laba bersih secara organik berhasil dibukukan sebesar Rp. 71.12 miliar dan secara anorganik melalui penerimaan Dana Setoran Modal sebesar Rp. 254.5 miliar.
Bank Victoria juga telah melunasi Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp. 300 miliar, pada 11 Juli 2022. Ini merupakan kewajiban Bank sebagai bentuk komitmen manajemen dalam melunasi surat utang secara tepat waktu dan tepat jumlah. (nda)