BYAN Bagikan Dividen Jumbo, Apa Kabar GJTL Milik Lo Kheng Hong?
Senin, 27 Juni 2022
Perusahaan milik investor kenamaan Indonesia, Lo Kheng Hong yaitu PT. Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang brgerak dalam bidang produksi ban.
Perusahaan tambang milik Dato Low Tuck Kwong, PT. Bayan Resources Tbk (BYAN) membagikan dividen jumbo kepada para investor pada 15 Juni 2022.
Total dividen tunai yang dibagikan mencapai Rp. 14.5 triliun atau senilai Rp. 4.385 per lembar saham. Artinya besaran dividen BYAN lebih besar dibanding dividen tunai yang dibagikan oleh PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA) yaitu Rp. 145 per lembar saham. Meski BYAN lebih besar per lembar sahamnya, namun secara total dividen yang dibagikan BBCA lebih banyak yaitu Rp. 17.9 triliun
Laba bersih BYAN naik 122.2% pada tahun 2021, yaitu US$ 368.56 juta atau Rp. 5.34 triliun, jika dibandingkan pada perioe yang sama tahun 2020 yaitu sebesar US$ 165.86 atau Rp. 2.40 triliun.
BACA: Weekend ke Dufan, Udah Tau Belum Siapa Pemiliknya
Adapula emiten tambang lainnya yang membagikan kepada para investornya yaitu PT. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dengan total yang dibagikan sebesar US$ 650 juta atau Rp. 4.39 triliun. Dividen akan dibagikan ke 31.08 miliar lembar saham yng dimiliki investor, artinya Rp. 141.39 per lembar saham.
ADRO telah membagikan dividen tersebut kepada para investor pada 8 Juni 2022. Salah satu faktor pendorong ADRO meraup untung hingga bisa membagkan dividen adalah karena peulihan ekonoi global yang mendorong permintaan listrik dan batu bara, sehingga usaha perusahaan bisa bertumbuh. Selain itu internal ADRO pun konsisten fokus dalam menjaga keunggulan operasional perusahaan hingga pengendalian biaya operasional.
Lalu, emiten mana lagi yang akan membagikan dividennya? Salah satunya adalah perusahaan milik investor kenamaan Indonesia, Lo Kheng Hong yaitu PT. Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang brgerak dalam bidang produksi ban.
GJTL akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 Juli 2022. Salah satu pembahasannya tentu terkait keputusan apakah perusahaan akan membagikan dividen kepada investor atau tidak.
Setelah vakum membagikan dividen dari tahun 2017-2019, baru kembali membagikan dividen tahun 2020 sebesar 0.87% dari total laba bersih, apakah perusahaan akan membagikan dividen kembali pada tahun 2021?
BACA: Eropa Krisis Energi, Batubara Emiten Indonesia Laris Manis
Jika berkaca pada total keuntungan bersih yangdiperoleh GTJL mengalmi penurunan pada tahun 2021, yaitu hanya Rp. 86.36 miliar, turun sekitar 73% dibanding laba bersih tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 320.38 miliar.
Namun, masih ada potensi pembagian dividen oleh GJTL, meskipun dalam jumlah kecil yaitu mengambil porsi laba ditahan sebesar Rp. 4.79 triliun yang masih belum ditentukan penggunaannya.
Meski demikian, kepastian pembagian dividen GJTL masih menunggu asil RUPST. Hingga Senin (27/06/22) saham GJTL ditutup menguat 3.55% yaitu senilai Rp. 730 per lembar saham. (nda)