Diskon Gila-gilaan, GGRM dari Rp. 90 Ribu Jadi Rp. 27 Ribu, Diborong Asing
Sabtu, 30 Juli 2022
Saham GGRM mengalami penurunan signifikan secara berturut-turut dari tanggal 25-29 Juli 2022.
Setelah keluar dari kelompok saham bergengsi Indeks LQ45, kinerja emiten rokok PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) tengah mengalami tekanan luar biasa.
Laba bersih GGRM tercatat menurun drastis hingga 59.37% menjadi Rp. 956.14 miliar pada semester I tahun 2022. Sangat jauh dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yaitu membubukan laba hingga Rp. 2.35 triliun.
Meski demikian penjualan GGRM tercatat meningkat 1.82% hingga membukukan pendapatan sebesar Rp. 61.67 triliun, lebih baik dibandingkan periode sebelumnya tahun 2021 yaitu Rp. 60.5 triliun.
BACA: WIIM Berencana Buyback Hingga Rp. 36 Miliar
Lalu kenapa laba bersih GGRM menurun? Penyebabnya tak lain adalah biaya pokok penjualan GGRm pada semester I tahun 2022 yang tercatat naik 4.37% menjadi Rp. 56.53 triliun dibandingkan periode sebelumnya tahun 2021 yaitu sebesar Rp. 54.1 triliun.
Akibatnya kinerja GGRM di pasar modal juga terpengaruh, terlihat saham GGRM mengalami penurunan signifikan secara berturut-turut dari tanggal 25-29 Juli 2022. Di hari penutupan bursa pada Jumat (29/07/2022) saham GGRM turun hingga 2.45% menjadi Rp. 27.850 per saham. Dalam seminggu terakhir saham GGRM turun hingga 6.23% dari Rp. 29.700, bahkan dalam sebulan terakhir mengalami penurunan lebih dalam hingga 11% yaitu dari Rp. 31.525 per saham.
BACA: Saham BUMI Terbang Tinggi, Ada Direktur Baru Hingga Investor Misterius
Bahkan dapat dikatakan saham GGRM di diskon gila-gilaan, jika dibandingkan harga saham GGRM pada 8 Maret 2019 sempat menyentuh Rp. 90.000 per lembar saham dan terjun bebas 5 tahun kemudian pada 29 Juli 2022 menjadi hanya Rp. 27.850 per saham.
Diskon gila-gilaan GGRM ini justru disambut positif oleh investor asing, yang tercatat melakukan net buy sebesar Rp. 2.32 miliar dalam sehari pada penutupan bursa Jumat (29/07/2022), bahkan dalam seminggu tercatat hingga Rp. 17 miliar.