Heboh IPO GOTO, Maksudnya IPO Apa Sih?
IPO GOTO heboh diomongin di pasar modal dalam negeri.. eh tapi, maksudnya IPO gimana sih, cuanmin?
Oke-oke.. Coba kita obrolin ya..
Singkatan IPO adalah Initial Public Offering. Secara harfiah, “Initial” artinya perdana, “Public” artinya umum, dan “Offering” artinya penawaran. Secara singkat, IPO biasa disebut penawaran saham perdana.
Jadi, arti IPO adalah langkah strategis perusahaan memperoleh suntikan modal melalui penawaran saham secara terbuka kepada masyarakat. Perusahaan yang tadinya bersifat tertutup atau PT, dimana suntikan modal hanya berasal dari sejumlah investor tertentu, bisa pemilik, atau orang terdekat, kemudian jadi perusahaan terbuka atau Tbk, yang bisa dimiliki oleh masyarakat luas.
Iya, sejak perusahaan menyatakan IPO, artinya saat itu juga lah warga cuan sudah bisa menyuntikkan modal dan menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut.
Terus, kenapa sih perusahaan melakukan IPO atau nyari modal dari publik, cuanmin?
Ada banyak alasan kenapa perusahaan melakukan IPO.
Salah satunya, perusahaan memerlukan suntikan dana atau modal untuk keperluan operasionalnya, tapi tidak memilih opsi meminjam kepada bank. Atau bisa juga, IPO dilakukan untuk menekan jumlah utang yang selama ini dimiliki perusahaan.
Dengan tambahan modal yang didapat lewat IPO, perusahaan juga lebih leluasa untuk melakukan ekspansi atau mengembangkan usahanya sehingga bisa menjangkau konsumen atau jumlah produksi yang lebih besar lagi. Bahkan, langkah ekspansi tersebut bisa dilakukan lebih cepat.
Dengan berkembangnya bisnis perusahaan, nilai sebuah perusahaan itu pun berpotensi semakin tinggi di masa depan. Artinya, harga saham perusahaan tersebut bisa lebih mahal, tentu harus diikuti oleh kinerja perusahaan yang baik pula, agar investor yakin menanamkan modalnya.
Terus, apa untungnya membeli saham pada saat IPO cuanmin?
Pertama, saham IPO dianggap belum stabil dan punya potensi meningkat tinggi, bahkan mencapai ARA atau Auto Reject Atas, yaitu 25 persen dari harga awal.
Kedua, saham IPO menarik bagi investor khususnya perusahaan dengan lini bisnis yang bersifat jangka panjang, dan berpotensi bernilai ratusan kali lipat.
Misalnya, saham Bank BCA (BBCA) saat pertama kali IPO pada tahun 2000, harga penawaran perdananya adalah Rp.1.400 per lembar saham, dan pada 12 Oktober 2021 harga per lembar sahamnya menjadi Rp. 36.450. Bayangkan, jika kamu beli saham BBCA saat IPO sebanyak 10 slot, yaitu Rp. 1.400 x 100 lembar x 10 slot yaitu Rp. 1.400.000, maka saat dijual pada 2021, menjadi Rp. 36.450 x 100 lembar x 10 slot yaitu Rp. 36.450.000. Gimana? To the moon gak tuh? Cuan cuan cuaan…
Contoh lainnya, yang lagi heboh diomongin di jagat pasar modal dalam negeri, yaitu IPO GoTo, gabungan dua perusahaan decacorn asli Indonesia, yaitu Gojek dan Tokopedia.
IPO GoTo dimulai sejak 15-21 Maret 2022. Nah, di rentang waktu tersebut, warga cuan bisa membeli saham perusahaan, masa ini biasanya disebut bookbuilding atau masa penawaran awal. Harganya berkisar Rp. 316-346 per lembar saham. Nah, bayangkan kalo kinerja perusahaan baik dalam jangka waktu 1 tahun atau 10 tahun, maka berpotensi to the moon juga seperti BBCA kan?
Tapiii, untuk menentukan keputusan membeli saham tersebut tidak bisa sembarangan ya warga cuan, harus diikuti oleh analisis dengan melihat kinerja perusahaan sebelumnya, dan mempertimbngkan prospek kedepannya.
Namun, tenang aja.. kalau warga cuan masih bingung gimana caranya menganalisis harga saham, atau bahkan bingung mau mulai investasi saham darimana? Cuanmin sarankan kalian coba download aplikasi Saham Rakyat disini. Aplikasinya mudah banget digunakan, dan ada Chat Group untuk mendapat analisa pasar dari analisis profesional secara GRATIS! Yes, cuanmin kasih akses gratis, biar warga cuan makin pintar-pintar. Kalo di tempat lain sih harus bayar. hehe
Mulai investasi saham, di Saham Rakyat, semudah pesan makan di ojek online. Mudah bangett… (nda.)