Jumlah LOT Saham Diperkecil, Bikin Untung Investor Ritel?
Rame banget! Kabar soal rencana Bursa Efek Indonesia akan mengubah aturan lot saham. Rencana ini sebenarnya sudah terdengar sejak tahun 2021.
Dari yang awalnya berlaku 1 lot sama dengan 100 lembar saham, rencananya akan diubah menjadi 1 lot sama dengan 10 lembar saham saja.
Woowww! Belanja saham jadi makin terjangkau dong, cuanmin? Yes, bener banget.
Eh tapi, maksudnya lot itu gimana sih, cuanmin?
Jadi, lot adalah satuan resmi dalam transaksi jual-beli saham. Sama seperti ketika membeli kebutuhan pokok yang diukur dengan satuan kilogram, atau minyak goreng yang diukur dengan satuan liter, maka saat membeli saham, satuan yang digunakan adalah lot.
Nah, sejak awal adanya perdagangan saham di Indonesia, jumlah satu lot adalah 500 lembar. Namun, pada 2014, Bursa Efek mengubah aturannya menjadi 1 lot sama dengan 100 lembar saham saja. Dengan alasan, agar pasar modal di Indonesia lebih liquid dan bisa dijangkau lebih banyak investor.
Dan per Maret 2022, BEI berencana melakukan perubahan lagi, dimana 1 lot sama dengan 10 lembar saham saja. Alasannya tidak jauh berbeda, yaitu untuk menjangkau investor ritel.
Berdasarkan analisa BEI, investor saham kini didominasi oleh kalangan muda dan mayoritas belum berpenghasilan besar.
Namun, rencana tersebut masih terus dikaji secara ilmiah dan mempertimbangkan kesiapan BEI dalam melayani banyaknya jumlah transaksi.
Hingga Maret 2022, kapasitas perdagangan yang mampu diterima BEI sekitar 1.5 juta kali transaksi per hari. Diperkirakan, jika jumlah 1 lot diperkecil, maka jumlah transaksi pun meningkat hingga 7.5 juta transaksi dalam satu hari.
Terus, kalau jumlah lembar saham dalam 1 lot diperkecil, apa untungnya, cuanmin?
Yang pasti, harga membeli 1 lot saham jadi lebih terjangkau. Misalnya, harga 1 lembar saham Bank BCA adalah Rp. 8.000, jika menggunakan aturan sekarang, maka Rp. 8.000 x 100 lembar saham = Rp. 800.000. Itulah harga yang harus dibayar untuk membeli 1 lot saham Bank BCA (BBCA).
Namun jika dengan hitungan 1 lot = 10 lembar. Maka, Rp. 8.000 x 10 lembar saham = Rp. 80.000. Jadi sangat terjangkau, kan?
Nah, dengan harga yang lebih terjangkau, maka kesempatan berinvestasi saham terbuka lebar kepada siapapun.
Mahasiswa? First jobber? Ibu rumah tangga? Abang ojek? Atau siapapun yang memiliki modal terbatas, bisa mulai berbelanja saham.
Apabila harga yang harus dibayar sudah terjangkau, biasanya yang jadi tantangan berikutnya adalah ilmu atau pengetahuan tentang saham. Banyak investor pemula, gak tau harus mulai darimana, bingung dengan istilah-istilah dalam dunia saham, bingung menganalisa pasar, takut tidak aman, dll.
Namun, dengan perkembangan teknologi, semuanya bisa terjawab. Ada Saham Rakyat, tempat belanja saham sekaligus tempat belajar gratis.
Yes, di Saham Rakyat ada fitur Grup Chat yang bisa digunakan untuk bertanya langsung. Iya, langsung seperti sedang chattingan dengan teman. Daaan, fitur ini disediakan secara GRATIS.
Download aplikasi Saham Rakyat disini ya. Baca artikel, webinar, grup chat, jual-beli saham, semudah belanja kebutuhan harian di e-commerce.