Uji Coba Program B40 Resmi Dilaksanakan, Angin Segar Sektor CPO?
Kamis, 14 Juli 2022
B40 atau Biodiesel 40% merupakan program bahan bakar minyak (BBM) campuran.
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Bulan Juli ini menjadi momentum yang ditunggu pemerintah dalam pelaksanaan uji coba program B40. Kabar baik ini jelas menjadi angin segar bagi emiten di sektor CPO. Jika demikian, emiten CPO mana yang akan diuntungkan? Dan apa manfaatnya secara umum?
Apa itu Program B40?
B40 atau Biodiesel 40% merupakan program bahan bakar minyak (BBM) campuran, dengan komposisi 40% B100 (minyak kelapa sawit) dan 60% B0 (solar). Dan komposisi lainnya adalah 30% B100 (minyak kelapa sawit), 10% D100 (green diesel), dan 60% B0 (minyak solar).
B40 ini juga sekaligus program lanjutan dari B30. Pada penerapan B30 di tahun 2021 totalnya mencapai 9.3 juta kilo liter, hampir mendekati target pemerintah yang sebesar 9.4 juta kilo liter. Adapun penyaluran B30 di tahun ini ditargetkan sebesar 10.1 juta kilo liter.
BACA: Cara Hadapi Resesi dengan Paham Investasi
Sementara untuk uji coba program B40 dipastikan bisa terlaksana pada Juli 2022 ini karena sudah sampai tahap finalisasi. Setelah sempat mundur jadwal dari bulan Februari 2022. Selain dari itu, rencana uji coba program B40 di bulan Juli 2022 turut didukung dengan harga CPO yang sedang menurun…
Source : tradingeconomics.com
Rencananya uji coba program B40 ini akan berlangsung sampai Desember 2022 ini. Uji coba program B40 akan menggunakan sebanyak 12 unit kendaraan beberapa di antaranya : kendaraan bermotor, alat berat, diesel kereta api, hingga diesel kapal laut. Adapun jarak tempuh uji coba sejauh 50.000 km.
Road Test Biodiesel B30. Source : Solopos.com
Emiten CPO yang Diuntungkan
Kebijakan bahan bakar Diesel yang dicampur CPO sudah sejak 2018 dijalankan, tepatnya pada penerapan B20 hingga B30.
Kebijakan tersebut jelas memberikan keuntungan tersendiri bagi emiten CPO, seperti TBLA dan SMAR yang secara kesiapan sudah sangat mumpuni untuk memproduksi bahan bakar biodiesel sendiri.
Kesiapan TBLA dan SMAR ini sejalan dengan berubahnya komposisi bahan bakar dari B20 ke B30 hingga menjadi B40.
Ke depannya akan ada pengembangan B50… dst..
Melihat perbandingan komposisi di atas, jelas dengan adanya program B40 ini penggunaan biodiesel dalam bahan bakar minyak (BBM) campuran semakin banyak dibutuhkan. Maka demand terhadap biodiesel juga akan mengalami peningkatan.
Selain TBLA dan SMAR, ada juga emiten CPO lain seperti MGRO. Meski MGRO tidak memproduksi biodiesel secara langsung. Namun sebagian hasil pengolahan CPO MGRO telah banyak ditransfer ke perusahaan bahan bakar biodiesel.
Secara garis besar, emiten CPO masih akan diuntungkan dengan rencana pengembangan biodiesel dalam BBM campuran. Bahkan sejalan dengan itu, penambahan kapasitas produksi biodiesel juga masih terus ditingkatkan.
BACA: Dua Bank Plat Merah, BRIS dan AGRO Tembus ARA
Manfaat Positif Secara Umum
Kebijakan pemerintah yang mengupayakan penggunaan B40 di masa depan, tentu bukan tanpa alasan. Apalagi sebelum B40 ini akan diberlakukan, pemerintah terbilang berhasil melaksanakan kebijakan B20 dan B30. Keberhasilan tersebut terlihat pada bagan di bawah ini…
Source : https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/12/18
Melihat perkembangan manfaat yang diperoleh dari kebijakan biodiesel dalam BBM campuran. Tidak heran, apabila pemerintah berencana mengembangkan penggunaan biodiesel lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian, maka pangsa pasar baru bagi emiten CPO nasional masih akan terus terbuka, sekaligus menjadi momentum positif untuk dapat meningkatkan angka produksi dan penjualan.