Cara Memilih Saham OK
Jumat, 24 Juni 2022
Investasi yang disebut berpotensi untung fantastis tentu butuh keterampilan yang mendukungnya.
Investasi saham kian jadi incaran masyarakat, karena potensi keuntungan yang diberikan bisa saja fantastis. Apalagi, akses untuk berinvestasi saham kian mudah di tengah digitalisasi proses jual-saham. Banyak aplikasi jual-beli saham yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang artinya keamanannya sudah terjamin, salah satunya adalah aplikasi Saham Rakyat by Samuel Sekuritas.
Investasi saham bisa dilakukan untuk jangka pendek, biasanya dilakukan oleh trader atau scalper. Namun, tak sedikit yang memutuskan menjadi investor jangka panjang. Lalu, kenapa memilih investasi saham dibanding investasi lainnya? Pasalnya pertumbuhan investasi saham di BEI bisa bertumbuh dalam sehari mencapai 25 persen, sementara jika turun hanya 7 persen saja. Jika dibandingkan dengan investasi emas, pertumbuhannya dalam setahun terakhir hanya 2.35 persen (Jumat, 24/06/2022).
Meski demikian, setiap instrumen investasi tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Investasi yang disebut berpotensi untung fantastis tentu butuh keterampilan yang mendukungnya, salah satunya adalah kemampuan memilih saham yang akan dibeli dan menentukan kapan waktu yang tepat membeli atau menjual saham tersebut. Keterampilan ini diperlukan karena fluktuasi di pasar saham terbilang tinggi. Biasanya orang menyebutnya, high risk, high return.
BACA: BI Rate Diumumkan, Dana Asing Keluar?
Jika masih bingung menentukan mau beli saham apa? berikut tips sederhana yang bisa diterapkan.
1. Melihat Indeks Harga Saham
Indeks harga saham merupakan ukuran statistik terkait perubahan gerak harga dari sekumpulan saham yang telah dipilih berdasarkan kriteria tertentu.
Setidaknya ada 22 jenis indeks yang ada di BEI. Ada indeks yang dibuat oleh BEI, swasta, bahkan media massa. Salah satunya Indeks LQ45 yang dihitung setiap enam bulan sekali, isinya merupakan 45 saham pilihan yang dibuat oleh Divisi Riset Bursa Efek Indonesia.
Ada pula yang paling terkenal yaitu Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, yang isinya merupakan rata-rata pergerakan seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Biasanya IHSG menjadi pembanding atau tolak ukur kinerja reksa dana saham.
2. Belajar Analisis Saham
Selain mengacu pada indeks saham, salah satu yang paling penting adalah mengasah kemampuan sendiri dalam menganalisis pergerakan harga saham. Bisa dilakukan dengan cara analisis teknikal yaitu memperhatikan pergerakan chart harga saham dalam periode waktu tertentu, atau analisis fundamental yaitu memperhatikan kebijakan-kebijakan ekonomi makro dan mikro perusahaan yang akan mempengaruhi kinerja saham perusahaan yang kita beli.
3. Mengacu Pada KECUP by Aplikasi Saham Rakyat
KECUP adalah Kelompok Cuan Pilihan, salah satu fitur di aplikasi Saham Rakyat by Samuel Sekuritas yang bisa digunakan nasabah secara gratis dan eksklusif hanya di aplikasi Saham Rakyat.
Fitur KECUP akan menampilkan saham-saham apa saja yang bisa dibeli oleh nasabah secara bersamaan, untuk memaksimalkan potensi keuntungan. Saham-saham yang terpilih tersebut, merupakan hasil kolaborasi eksklusif Saham Rakyat dan Thomas J. Dorsey yang juga dipakai di Bursa Saham Amerika Serikat (NASDAQ). Fitur ini merupakan satu-satunya di Indonesia, hanya di aplikasi Saham Rakyat.
Cara menggunakan KECUP by Saham Rakyat ini juga sangat gampang. Dimana, nasabah disarankan untuk membeli 5 saham yang sudah dipilih dan muncul di aplikasi saham rakyat, dengan nilai nominal masing-masing saham yang dibeli adalah sama, sehingga potensi keuntungan yang didapatkan bisa optimal.
Misalnya, 5 pilihan saham dari KECUP yaitu BUKA, FILM, GOTO, ASII, ESSA, maka nasabah harus membeli kelima saham tersebut dengan nominal yang sama, misalnya masing-masing saham dibeli dengan total Rp. 200.000.
BACA: INDY Kembangkan Motor Listrik, Semenarik Apa Prospeknya?
Cara membeli saham-saham tersebut, cukup di aplikasi Saham Rakyat. Cari kode emiten saham yang ingin dibeli, lalu klik BUY dan tentukan berapa lot yang ingin dibeli. Jika sudah, klik lanjut dan saham tersebut sudah menjadi milik nasabah. Begitupun dengan saham-saham lainnya.
Lalu apa yang harus dilakukan jika sudah membeli kelima saham tersebut? Langkah selanjutnya adalah memantau tabel KECUP. Jika ada saham yang direkomendasikan untuk OUT, maka nasabah sudah bisa menjual sahamnya, lalu di bagian saham yang diberi instruksi IN, maka nasabah membeli saham tersebut. Hingga akhirnya, saham yang dimiliki tetap 5 saham.
Dengan jual-beli saham sesuai instruksi IN dan OUT di fitur KECUP, potensi keuntungan nasabah bisa lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan IHSG.
Misalnya pertumbuhan IHSG dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2014 adalah sebesar 10.5 persen. Sementara, jika menggunakan fitur KECUP by Saham Rakyat di tahun yang sama bisa mencapai 138.9 persen.
Gimana, semakin paham dalam menentukan saham apa saja yang harus dibeli? Jika mau tahu lebih lanjut soal fitur KECUP, cukup download aplikasi Saham Rakyat di ios atau android. Lalu, daftar akun dan buka rekening investasi. Tanpa minimal top up saldo, karena dana yang dibutuhkan hanya total nilai yang diperlukan untuk membeli minimal 1 lot saham, sehingga tinggal menyesuaikan dengan harga per lembar saham yang dipilih. (nda)