Eropa Krisis Energi, Batubara Emiten Indonesia Laris Manis
Sabtu, 25 Juni 2022
Kementerian ESDM menyatakan permintaan ekspor bata baru dari Jerman meningkat.
Harga batu bara terbang mendekati US$ 400/ton. Akibatnya saham-saham perusahaan batu bara pun terkerek. Terlihat saham empat perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia berada di zona hijau.
1. PT. Indika Energy Tbk (INDY)
INDY menjadi perusahaan dengan peningkatan paling tinggi yaitu sebesar 1.97% dengan harga per unit Rp. 1.735.
2. PT. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Berada di posisi kedua, harga saham ADRO naik 1.36% menjadi Rp. 2.980 per lembar saham.
BACA: Cara Memilih Saham OK
3. PT. Bukit Asam Tbk (PTBA)
PTBA juga berhasil mencatatkan peningkatan positif, dengan kenaikan 0.24% di harga Rp. 4.090 per lembar saham.
4. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
ITMG juga mengalami kenaikan, berbeda tipis dengan PTBA yaitu naik 0.23% menjadi Rp. 32.200 per lembar saham.
Salah satu penyebab naiknya harga saham perusahaan tambang di Indonesia adalah karena naiknya harga batu bara dunia. Berdasarkan harga batubara acuan yaitu ICE Newcastle yaitu naik 1.29% menjadi US$ 397.05 per ton (Jumat, 24/06/22). Sementara itu, harga batubara acuan di Eropa Rotterdam, kontrak 2 bulan naik 2.75% menjadi US$ 379.9/ton. Harga ini tertinggi dalam 15 minggu terakhir.
Naiknya harga batu bara ini merupakan dampak tidak langsung dari perang Rusia-Ukraina. Rusia yang sebelumnya menjadi pemasok batubara dan gas ke berbagai negara di benua Eropa, namun akibat perang membuat Rusia menghentikan distribusinya.
Akibatnya, negara-negara di Eropa beralih dari penggunaan gas alam dan mencari pasokan baru bara dari negara-negara lain, salah satunya Indonesia.
BACA: BI Rate Diumumkan, Dana Asing Keluar?
Batu bara digunakan negara-negara Eropa, seperti Jerman, Italia, Austria, hingga Belanda untuk mengaktifkan kembali penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Aksi ini dinilai menjadi solusi untuk keluar dari krisis energi yang melanda benua biru tersebut.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan permintaan ekspor bata baru dari Jerman meningkat.
Impor batu bara termal Jerman pada tahun ini pun meningkat sekitar 15% dibandingkan tahun 2021, menjadi sekitar 30-31 ton. Kini Jerman, menaikkan krisis energi menjadi level waspada. Artinya penyimpanan pasokan energi akhir tahun dalam bahaya. Peralihan penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara ini rencana berlangsung sekitar dua minggu. (nda)