Sentuh Level Paritas, 1 Euro Sama Dengan 1 USD
Selasa, 12 Juli 2022
Euro dibandingkan dengan mata uang Rupiah (IDR), terlihat penurunan hingga 7% dari Januari 2016.
Mata uang Euro sentuh level paritas, nilai 1 Euro sama dengan US$ 1. Selasa (12/07/22) nilai mata uang Euro turun hingga 0.36%, posisi ini menjadi titik terendah Euro per USD dalam kurun waktu 20 tahun terakhir yaitu sejak 6 Desember 2002.
Jika Euro dibandingkan dengan mata uang Rupiah (IDR), terlihat penurunan hingga 7% dari Januari 2016. Euro diperdagangkan di level Rp. 15.000/USD.
BACA: BEBS Terbang Tinggi, WIKA Malah Terjun Bebas
Salah satu penyebab melemahnya mata uang Euro adalah isu resesi dunia yan termasuk di eropa. Inflasi yang tinggi membuat daya beli masyarakat menurun, kenaikan suku bunga berbagai bank sentral pun membuat pertumbuhan di dunia usaha melambat.
Salah satu negara Eropa yang mengalami inflasi paling tinggi adalah Inggris. Inflasi naik tajam hingga 9.1% pada Mei 2022, bahkan jadi yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Berdasarkan Consumer Price Index (CPI) di zona Euro pada Juni, inflasi naik 8.6% year-on-year (yoy). Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa, bahkan lebih tinggi dari perkiraan ekonom Reuters.
Sebanyak 19 dari 25 orang ekonom yang disurvei Reuters, memperkirakan dampak inflasi ini akan parah, bahkan 2 orang memperkirakan akan sangat parah, dan sisanya menyatakan berdampak ringan. Bahkan, zona Euro diperkirakan akan mengalami resesi dalam 12 bulan ke depan, dengan probabilitas hingga 30%.
BACA: TRGU, CHEM, ARKO Resmi Listing di BEI, Ada yang Terbang
Bank Sentral Eropa pun berencana akan menaikkan suku bunga bulan Juli dan September, guna meredam inflasi.
Sementara Indonesia masih jauh dari resesi, karena ditopang tingginya harga komoditas sehingga membuat neraca transaksi berjalan Indonesia surplus dan membuat fundamental rupiah menguat.
Di tengah tertekannya Euro, mata uang Dolar AS (USD) pun menjadi sasaran safe haven. Mata uang USD menguat karena The Fed terus menaikkan suku bunga secara agresif, untuk mengatasi inflasi yang tinggi. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan, The Fed akan menaikkan suku bunga pada 26-27 Juli 2022, sebesar 75 basis poin. (nda)